Bengkulu, Penelusuran Online – Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Bengkulu hingga kini belum menunjukkan aktivitas apa pun sejak dilantik. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat, khususnya para pemohon informasi publik yang berharap KIP segera menjalankan tugasnya seperti biasa.
Tokoh pemuda sekaligus pemerhati publik, Suply Haryadi, menyoroti hal ini dan menyatakan kekecewaannya. Menurutnya, hingga memasuki bulan Februari, belum ada tanda-tanda KIP Bengkulu menggelar persidangan atau menjalankan fungsi pengawasan keterbukaan informasi.
“Seharusnya, setelah dilantik, komisioner KIP langsung bekerja sebagaimana mestinya. Namun, hingga kini belum ada pergerakan sama sekali. Ini tentu mengecewakan masyarakat yang mengharapkan transparansi dan keterbukaan informasi,” ujar Suply Haryadi, Selasa (11/2).
Ia bersama sejumlah pemerhati publik di Bengkulu berencana menggalang donasi koin sebagai bentuk protes dan untuk menggugah perhatian Gubernur Bengkulu serta Dinas Kominfo, selaku mitra KIP.
“Kami akan mengadakan aksi donasi koin untuk menunjukkan bahwa masyarakat peduli terhadap keterbukaan informasi. Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah, maka ini akan menjadi preseden buruk bagi keterbukaan informasi di Bengkulu,” tegasnya.
Suply Haryadi juga menduga bahwa salah satu penyebab KIP Bengkulu belum beroperasi adalah karena para komisionernya belum menerima gaji sejak dilantik.
“Kalau memang mereka belum menerima gaji, seharusnya ada solusi agar KIP tetap berjalan. Jangan sampai mereka hanya diam tanpa ada tindakan,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak KIP Bengkulu mengenai alasan di balik belum berjalannya kegiatan mereka. Publik menanti kejelasan dan tindakan konkret agar lembaga ini kembali berfungsi sebagaimana mestinya.
(Penelusuran Online/Redaksi).
