Bengkulu, Penelusuran Online – Jalan tol Bengkulu sepanjang 16,2 kilometer kini dilengkapi rest area bertipe A yang siap memberikan kenyamanan bagi pengguna. Rest area tersebut mencakup dua lokasi, masing-masing seluas 6,2 hektare dan 6,24 hektare. Per Januari 2025, tol ini mencatatkan lalu lintas harian sekitar 150-200 kendaraan.
Bhaskoro, selaku Branch Manager PT Hutama Karya Cabang Tol Bengkulu – Taba Penanjung, menyampaikan harapan agar rest area ini tidak hanya menjadi fasilitas pendukung, tetapi juga wadah aktivitas ekonomi dan sosial. “Kami berharap para pengusaha bisa mengadakan event-event menarik untuk mendatangkan lebih banyak pengguna tol, khususnya saat momen Ramadan dan Lebaran,” ujar Bhaskoro.
Selain itu, Bhaskoro bersama Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dan Gubernur Bengkulu tengah merancang kegiatan panen raya di sekitar lokasi tol. “Kami ingin memaksimalkan potensi lokal untuk meningkatkan daya tarik kawasan ini,” tambahnya.
Ketua Umum BPD HIPMI Bengkulu, Yosia Yodan, menyoroti tantangan yang dihadapi tol ini, seperti ketiadaan pom bensin dan jalur yang belum tersambung hingga Kepahiang. “HIPMI berkomitmen mendorong pemerintah daerah, baik kabupaten, kota, maupun provinsi, untuk mempercepat pembangunan tol hingga Kepahiang. Hal ini penting untuk mendukung konektivitas dan perekonomian Bengkulu,” jelasnya.
Yosia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan BM Tol terhadap pengusaha lokal. “Kami berterima kasih atas sambutan BM Tol yang siap berkolaborasi dengan HIPMI untuk mendorong kemajuan tol Bengkulu,” ujarnya.
Wasekum Bidang 2 BPD HIPMI Bengkulu, Yuliana Rotua, menekankan peran strategis tol Bengkulu dalam mendukung akses ekonomi. “Tol ini harus dilanjutkan pembangunannya hingga Palembang. Bengkulu adalah provinsi tujuan yang memerlukan konektivitas yang lebih baik,” katanya.
HIPMI juga akan mendukung pemanfaatan tenan di rest area serta pemeliharaan tol yang saat ini menghadapi tantangan biaya tinggi akibat rute pendek dan volume kendaraan yang minim.
Ketua Bidang 6 HIPMI Bengkulu, Oki Syahputra Jaya, mengusulkan pengadaan festival Ramadan di tol Bengkulu. “Masyarakat perlu disadarkan bahwa tol bukan hanya soal biaya, tetapi juga kenyamanan dan peluang untuk merasakan pengalaman baru. Festival ini bisa menjadi daya tarik besar,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi antara BM Tol, HIPMI, dan pemerintah, diharapkan tol Bengkulu dapat menjadi akses utama yang menghubungkan berbagai wilayah dan meningkatkan perekonomian daerah.
