Bengkulu, Penelusuran Online – Gerakan Masyarakat Pengawas Birokrasi (GEMAWASBI) Bengkulu bersama LSM LENTERA akan menggelar aksi damai di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Bengkulu pada Rabu, 12 Februari 2025. Aksi ini bertujuan menyuarakan dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek fisik di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu serta dugaan penyelewengan dalam penjualan buku tingkat SD dan SMP.
Ketua GEMAWASBI Provinsi Bengkulu, Jevie Sartika, S.H., dalam surat yang ditujukan kepada Kapolres Bengkulu, menyatakan bahwa pihaknya menduga adanya penyimpangan dalam 150 paket proyek fisik di Dinas Pendidikan Kota Bengkulu tahun 2024 dengan nilai mencapai Rp30 miliar.
“Ada indikasi kuat korupsi dalam proyek ini, yang berpotensi merugikan keuangan negara,” ujar Jevie dalam pernyataannya.
Selain itu, GEMAWASBI dan LSM LENTERA juga menyoroti dugaan praktik korupsi dalam penjualan buku pelajaran di lingkungan sekolah dasar dan menengah. Menurut mereka, ada unsur pemaksaan dalam pembelian buku yang dilakukan oleh pihak ketiga bekerja sama dengan oknum Dinas Pendidikan, yang berpotensi menguntungkan pihak tertentu hingga miliaran rupiah.
Dedy Koboi, salah satu tokoh yang turut mengawal isu ini, menyatakan bahwa praktik korupsi seperti ini harus segera ditindak tegas.
“Kita tidak bisa membiarkan anak-anak kita menjadi korban praktik korupsi. Buku yang seharusnya menjadi sarana belajar malah dijadikan ladang bisnis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas Dedy Koboi.
Selain menyuarakan dugaan korupsi tersebut, aksi damai ini juga bertujuan meminta Kejaksaan Negeri Bengkulu untuk segera melakukan penyelidikan dan memanggil pihak-pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu dan pejabat lainnya yang diduga terlibat.
“Kami mendesak Kejaksaan untuk bertindak cepat dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus ini. Jika dibiarkan, ini bisa menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan di Bengkulu,” tambah Dedy Koboi.
Aksi damai ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. GEMAWASBI dan LSM LENTERA mengajak masyarakat luas untuk turut serta dalam aksi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap transparansi dan integritas dalam pengelolaan anggaran pendidikan di Bengkulu.
