Medan, Penelurusan Online – Dalam rangka pelaksanaan Road to Adhyaksa Charity Run Medan 2025, sejumlah kegiatan bakti sosial telah digelar pada Sabtu (22/2/2025) di Medan. Inisiatif ini diusung oleh Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel), Prof. Reda Manthovani melalui Adhyaksa Runners, sebagai wujud kepedulian sosial serta untuk menyemarakkan semangat berbagi di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga bagaimana kita bisa berbagi dengan sesama,” ujar Prof. Reda Manthovani. “Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa hidup sehat harus dibarengi dengan kepedulian sosial.”
Rangkaian kegiatan dimulai dengan acara pelepasan makhluk hidup (Fang Sheng) yang dilaksanakan di area Vihara Jati Sakya. Sebanyak 280 ekor burung dan 280 ekor ikan dilepaskan sebagai simbol penghargaan terhadap kehidupan dan keseimbangan alam. “Pelepasan makhluk hidup ini adalah wujud kepedulian kita terhadap lingkungan dan keseimbangan alam,” kata salah satu peserta.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan kegiatan ke SLB-C Abdi Kasih. Dalam kunjungan ini, Prof. Reda bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara, Idianto, S.H., M.H., beserta jajaran, menyerahkan bantuan berupa peralatan belajar kepada sekitar 100 siswa penyandang disabilitas.
“Kami ingin anak-anak di sini merasakan bahwa mereka tidak sendiri,” ungkap Idianto. “Semoga dengan bantuan ini, mereka semakin bersemangat untuk belajar dan menggapai cita-cita.”
Selain menyerahkan bantuan, para pejabat juga berinteraksi langsung dengan para siswa dalam sesi dialog santai. “Apa cita-cita kalian?” tanya Prof. Reda kepada para siswa. Beberapa siswa dengan antusias menjawab ingin menjadi guru, dokter, dan bahkan jaksa. “Jangan pernah takut bermimpi. Kalian semua punya kesempatan yang sama untuk sukses!” tambahnya dengan semangat.
Lokasi terakhir dari rangkaian bakti sosial ini adalah area sekitar De Kapal Cafe dan Resto. Di tempat ini, sekitar 200 penyandang disabilitas menerima bantuan berupa paket sembako. “Terima kasih banyak atas bantuannya. Ini sangat berarti bagi kami,” ujar salah satu penerima manfaat dengan penuh haru.
Dalam sesi wawancara, Prof. Reda Manthovani menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sampai di sini. “Semoga kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut. Kami ingin ini menjadi pemantik bagi semua orang untuk lebih peduli terhadap sesama. Karena sejatinya, manusia adalah makhluk sosial yang harus saling membantu,” tegasnya.
Adhyaksa Charity Run Medan 2025 bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga gerakan sosial yang diharapkan dapat menginspirasi banyak orang. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk tidak hanya hidup sehat, tetapi juga berbagi dengan mereka yang membutuhkan,” ujar salah satu panitia.
Acara Road to Adhyaksa Charity Run Medan 2025 membuktikan bahwa olahraga dan aksi sosial bisa berjalan beriringan. “Kita bisa sehat sambil berbagi. Itu yang ingin kami tanamkan,” tutup Prof. Reda dengan penuh optimisme.