Bengkulu, Penelusuran Online – Puluhan warga di Kota Bengkulu terpaksa mengungsi setelah gempa bumi berkekuatan 6,3 Skala Richter mengguncang wilayah tersebut pada Jumat dini hari (23/5/2025). Gempa yang terjadi secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan serius di sejumlah permukiman, khususnya di Kelurahan Betungan.
Kawasan Perumahan Betungan Rafflesia Asri tercatat sebagai salah satu titik dengan dampak terparah. Lurah Betungan, Nanto Sinarmas, menjelaskan bahwa sebanyak 50 rumah warga mengalami kerusakan. “Data sementara menyebutkan 20 rumah rusak berat dan 30 lainnya rusak ringan. Paling banyak berada di RT 48 dan RT 50,” ungkapnya.
Meski kerusakan cukup signifikan, Nanto memastikan belum ada laporan korban jiwa. Pemerintah kelurahan bersama aparat dan lembaga terkait telah bergerak cepat membangun posko tanggap darurat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dandim, Baznas, dan BPBD. Segala bentuk bantuan akan dikonsentrasikan melalui posko,” jelasnya.
Sebagai respons awal, Basarnas telah menyalurkan makanan pagi bagi para penyintas, sementara BPBD menyiapkan tenda-tenda darurat untuk tiap rumah terdampak. Gubernur Bengkulu bersama Kepala Dinas PUPR turut hadir meninjau langsung kondisi lapangan.
Julianto, warga RT 50, mengalami kerugian besar setelah rumahnya rusak hingga 90 persen. Mobil pribadinya, Toyota Calya bernomor polisi BM 1540 SX, juga ringsek akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
“Saya luka ringan, istri dan anak sempat terjebak di bawah plafon yang roboh, tapi syukurlah kami selamat,” ucapnya. Julianto, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan, memperkirakan kerugiannya mencapai Rp 100 juta.
Selain permukiman, bangunan publik seperti Gedung Balai Buntar juga mengalami kerusakan. Plafon gedung yang telah didekorasi untuk acara pernikahan ambruk akibat guncangan.
