Helmi Hasan Luncurkan Rumah Aspirasi: Balai Semarak Jadi Panggung Kritik dan Inovasi Rakyat

oleh -20 Dilihat
oleh
banner 468x60

Bengkulu, Penelusuran Online – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menjawab tantangan zaman dengan cara tak biasa. Sabtu malam (14/6/2025), ia meluncurkan Rumah Aspirasi Bantu Rakyat di Balai Semarak, sebuah ruang dialog terbuka yang disiapkan untuk menampung keluhan, kritik, hingga gagasan masyarakat tanpa sekat birokrasi.

Dibuka setiap malam Minggu, Rumah Aspirasi bukan sekadar forum seremonial, melainkan dirancang sebagai laboratorium demokrasi rakyat. Gubernur Helmi menyebut gagasan ini lahir dari keresahan anak-anak muda yang melihat jarak antara suara rakyat dan telinga pemerintah semakin melebar.

banner 336x280

“Ini bukan forum basa-basi. Kita ingin mendengar langsung suara rakyat, menyampaikan fakta tanpa ditutupi retorika,” tegas Helmi di hadapan hadirin yang memadati Balai Semarak.

Dalam forum ini, masyarakat diundang membedah berbagai isu strategis, termasuk struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kebijakan kesehatan, hingga kinerja pelayanan publik. Helmi menegaskan, kritik dalam forum ini bukan dianggap sebagai serangan, melainkan bahan evaluasi.

“Bedah APBD dari masa ke masa itu penting. Kita bicara data, bukan saling menyalahkan. Supaya tak ada distorsi, supaya rakyat tahu ke mana arah kebijakan pemerintah,” ujar mantan Wali Kota Bengkulu dua periode tersebut.

Rumah Aspirasi juga diharapkan menjadi ruang klarifikasi yang menepis potensi hoaks dan pergunjingan yang berkembang tanpa dasar. Menurut Helmi, forum ini membuka jalur komunikasi dua arah antara pemerintah dan rakyat, agar setiap isu bisa diselesaikan dalam terang data dan akal sehat.

Tak berhenti di ranah kebijakan, forum ini juga akan memberi panggung bagi kreativitas anak muda. Helmi menyinggung inovasi siswa SMKN 6 Bengkulu yang berhasil menciptakan minyak goreng dari CPO dengan teknologi sederhana. Produk lokal seperti ini, kata dia, pantas ditampilkan dan dikembangkan sebagai wajah baru Bengkulu yang inovatif.

“Kita ingin setiap malam Ahad jadi momen rakyat bicara, berkesenian, hingga memamerkan inovasi. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Bukan untuk elite semata,” tambah Ketua Alumni Universitas Bengkulu itu.

Lebih dari ruang diskusi, Helmi menyebut Rumah Aspirasi sebagai kompas moral pemerintahan. Kritik tidak akan dihindari, bahkan dicari. “Di sinilah masyarakat bebas bicara, tapi dengan cara cerdas, bukan tendensius, bukan fitnah. Misalnya soal pelayanan kesehatan, BPJS, atau akses pendidikan, semua bisa dibedah di sini,” pungkasnya.

Dengan peluncuran Rumah Aspirasi ini, Pemprov Bengkulu tampaknya mengirim pesan: era monolog birokrasi telah usai. Kini giliran rakyat yang bersuara.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.