Dari Warung ke Dunia: Perjalanan Kopi Lestari dari Sindang Dataran Tembus Ajang Nasional

oleh -102 Dilihat
oleh
banner 468x60

Rejang Lebong, Bengkulu, Penelusuran Online — Tak banyak yang tahu, di balik harum secangkir kopi premium, tersimpan kisah panjang penuh perjuangan. Supriadi, pemilik Coffee Lestari di Sindang Dataran, membuka lembar kisahnya kepada sejumlah wartawan ekonomi Bank Bengkulu dalam kunjungan capacity building yang sekaligus meninjau pelaku UMKM binaan Bank Indonesia, Minggu (25/5/2025).

Kisahnya dimulai dari tahun 2012, saat dirinya bahkan kesulitan menjual 10 kilogram bubuk kopi. “Susahnya bukan main,” ujar Supriadi, mengenang masa-masa getir awal usahanya. Tanpa putus asa, ia pun mencoba menitipkan kopi buatannya ke warung-warung di sekitar rumah. Strateginya sederhana: jika rasa kopinya disukai, mereka akan memesan lagi. Jika tidak, kopi itu menjadi konsumsi pribadi.

banner 336x280

Tahun kedua menjadi titik balik kecil yang penuh keberanian. Ia memutuskan membeli alat roasting seharga Rp6 juta—alat sederhana berbahan bakar kayu yang baru berhasil ia beli setelah dua tahun menabung dari hasil jerih payah. Di sanalah perlahan permintaan mulai meningkat, dan kopi Sindang Dataran mulai mendapat tempat di hati penikmat kopi.

Pada tahun 2016, peruntungan Supriadi berubah drastis ketika ia bertemu Anton, perwakilan Bank Indonesia Bengkulu saat kunjungan ke Curup. Ia mengajak Anton ke rumahnya untuk melihat langsung proses produksi. Melihat potensi besar dari bisnis ini, Anton pun bertanya, “Apa yang bisa kami bantu?” Supriadi menjawab tanpa ragu, menyampaikan semua impian dan kebutuhan. Dari situlah, kemitraan dengan Bank Indonesia dimulai dan bisnisnya pun tumbuh semakin pesat.

Kini, Coffee Lestari memiliki 16 mitra petani kopi yang rutin menyuplai bahan baku. Produknya pun berkembang menjadi tiga varian unggulan: Sintaro 1, Sintaro 2, dan Kopi Hensen, yang masing-masing memiliki cita rasa khas dari dataran tinggi Bengkulu.

Puncak pengakuan datang saat Coffee Lestari tampil di ajang internasional World of Coffee Jakarta, 15–17 Mei 2025. Dalam pameran bergengsi bertajuk We Are Producer Village yang diikuti UMKM binaan Bank Indonesia, Coffee Lestari meraih penilaian terbaik kedua, menandai bahwa produk lokal dari pelosok Bengkulu mampu bersaing di panggung global.

Kini, Supriadi tak hanya menjual kopi. Ia menjual harapan, konsistensi, dan kualitas. Dan Bank Indonesia terus mendampingi Coffee Lestari sebagai UMKM binaan yang sedang menuju kelas dunia.

“Bagi saya, kopi bukan sekadar minuman. Ia adalah perjalanan. Dan perjalanan itu dimulai dari keberanian untuk bertahan,” pungkas Supriadi dengan senyum penuh syukur.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.