Bengkulu – Pemilihan Gubernur 2024 merupakan sejarah baru perpolitikan di Provinsi Bengkulu, dimana muncul sosok nama Meriani yang akan mendampingi petahana Rohidin Mersyah yang merupakan wanita pertama maju sebagai calon wakil Gubernur.
Dikatakan Aizan Dahlan, bahwa sosok Meriani ini adalah sosok yang merakyat, bahkan sebelum maju sebagai calon Wakil Gubernur.
“Berangkat dari pegawai biasa yaitu seorang marketing di perusahaan Toyota Agung Automall, yang kemudian memiliki kerjaan bisnis mulai dari SPBU, SPBE dan pangkalan gas, tentu Meriani sangat paham bagaimana kehidupan masyarakat kecil itu sendiri,” ungkap Aizan di ruang kerjanya, Jum’at, 30 Agustus 2024.
Aizan juga menceritakan bahwa saat ini Meriani seorang yang sukses di dunia politik, dimana sebelumnya telah mendudukkan keponakannya menjadi Bupati Seluma dan anaknya menjadi Anggota DPD RI dapil Bengkulu.
“Tentu berangkat dari itu, pasangan Meriani dan Rohidin ini saling melengkapi dan pasangan paling ideal maju di Pilgub, tentu dengan jaringan yang sudah terbangun sejak lama,” tambah Aizan.
Dan sosok Rohidin, sambung Aizan, adalah sosok yang jauh dari konflik serta pembangunan saat ini juga merata di Bengkulu ini.
“Kalau ada orang yang mengatakan pembangunan belum merata, itu biasa saja, yang namanya memimpin itu pasti ada lebih kurangnya, dan lebihnya kan jelas, adanya jalan tol, pembangunan dendam tak sudah, apalagi ke depan tidak akan membebani soal pajak rakyat, tidak akan berhutang, semua demi untuk menciptakan kenyamanan terutama ASN, jangan sampai nanti utang banyak ASN tidak terbayar,” ungkap Aizan.
Dan untuk jaminan kesehatan, lanjut Aizan, itu juga akan dilakukan Romer.
“Dan tentunya tidak ada administrasi yang berbelit-belit, ketika mereka memimpin Bengkulu nanti,” tutup Aizan.
Sebelumnya, dalam pidato usai mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Gubernur Bengkulu 2024, Rohidin Mersyah menyampaikan komitmen Romer yang merupakan permintaan dari seluruh masyarakat provinsi Bengkulu.
“Yang pertama kami tidak akan membebani masyarakat Bengkulu dengan kenaikan pajak, karena begitu terasa di Kota ini, dengan kenaikan pajak yang luar biasa, masyarakat sangat terbebani, dan ekonomi mengalami stagnasi,” sampai Rohidin.
Yang kedua, lanjut Rohidin, bahwa Rohidin – Meriani tidak akan berhutang, dengan pihak manapun.
“Karena dalam etika pemerintahan, pemerintahan harus dibangun dengan kemandirian disamping membangun kerjasama yang baik dan produktif dengan semua pihak, kami tidak ingin daerah ini tergadai dengan hutang, dan banyak hak-hak ASN, hak-hak masyarakat yang akhirnya terbengkalai,” tutup Rohidin dalam pidato di KPU Provinsi Bengkulu.
