Aksi Protes Rio di Bengkulu, Tolak Pergantian Simbol Bumi Raflesia

oleh -153 Dilihat
oleh
banner 468x60

Bengkulu, Penelusuran Online – Aksi nekat seorang pemuda bernama Rio di Bengkulu baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Dengan mengatasnamakan warga Bengkulu, Rio melakukan aksi protes unik menolak pergantian simbol Bumi Raflesia, yang selama ini identik dengan Provinsi Bengkulu, menjadi Bumi Merah Putih.

Dalam aksinya, Rio mengibarkan sepanduk besar di atas patung Fatmawati yang berada di simpang lima Kota Bengkulu. Sepanduk tersebut bertuliskan:

banner 336x280

“BENGKULU IDENTIK DENGAN RAFFLESIA, BUKAN IDENTIK MERAH PUTIH. JANGAN DIRUBAH.”

Setelah berhasil memasang spanduknya, Rio melanjutkan aksinya dengan berjalan jongkok menuju kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Sebelum ke DPRD, ia juga sempat singgah di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu untuk menyampaikan aspirasinya.

Tolak Perubahan Simbol dan Soroti Kasus Korupsi

Dalam orasinya, Rio menegaskan bahwa Rafflesia Arnoldii telah lama menjadi simbol kebanggaan Bengkulu, sehingga tidak seharusnya diganti dengan simbol lain. Ia menilai perubahan ini dapat menghilangkan identitas dan warisan budaya masyarakat Bengkulu.

Selain itu, Rio juga menyampaikan tuntutan kepada DPRD Provinsi Bengkulu agar segera mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah kepala dinas yang terlibat kasus korupsi dan telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menegaskan bahwa tindakan para pejabat tersebut telah mencoreng nama baik daerah dan mengkhianati kepercayaan masyarakat.

“Apa yang dilakukan para pejabat korup ini sangat mencederai rakyat Bengkulu. Kami minta DPRD mengawal kasus ini dengan serius dan memanggil mereka yang terlibat untuk bertanggung jawab,” tegas Rio dalam aksinya.

Dukungan dan Kritik dari Masyarakat

Aksi Rio memicu beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian mendukung aksinya sebagai bentuk kepedulian terhadap identitas daerah dan pemberantasan korupsi. Namun, ada pula yang menilai cara yang dilakukan terlalu ekstrem, mengingat aksi jalan jongkok yang dilakukan cukup mencolok dan mengundang perhatian besar.

Namun, terlepas dari pro dan kontra, aksi ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki hak untuk bersuara dan berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Banyak pihak kini menyoroti kembali peran pemerintah daerah dalam menjaga integritas dan nama baik Bengkulu.

Rio berharap aksinya dapat memberikan dampak positif dan menjadi pengingat bagi semua pihak agar lebih bijak dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. “Bengkulu harus tetap menjadi Bengkulu dengan identitasnya sendiri. Jangan ada perubahan yang justru merugikan,” tutupnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.